BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepakbola
merupakan olahraga yang memasyarakat dan mudah di jangkau oleh siapapun baik
lewat media maupun lewat pertandingan secara langsung, Sepakbola juga merupakan
olahraga yang di minati oleh masyarakat baik kaum adam, hawa entah kecil,
dewasa maupun tua, dan sepakbola juga merupakan olahraga yang sangat vital
apabila di pandang sebagai olahraga untuk memperkenalkan suatu tempat tertentu
ntah itu yang sifatnya kecil maupun besar, sepakbola juga selalu berkembang
mengikuti perkembangan zaman baik secara regional, nasional dan internasional,
sepakbola juga merupakan olahraga yang bisa dikatakan pembentukan karakter
bangsa, karakter individu dan karakter martabat bagi suatu pembinaan olahraga,
sepakbola di indonesia sangat di gemari, di kagumi dan di gunakan sebagai alat
untuk mempersatu keyakinan, ras, suku dan perbedaan lainya, sepakbola di
pendidikan jasmani kesehatan rekreasi unta merupakan salah salah satu dari mata
kuliah wajib yang harus di tempuh setiap mahasiswa di program studi, dan
didalamnya mata kuliah ini terkadung beberapa kompetensi yaitu pembentukan
pribadi, mampu bekarya baik yang bersifat langsung mupun tidak langsung dan
memiliki sosial yang tinggi terhadap masyarakat luas dari kompetensi itu di
bentuk melalui pengembangan pendidikan jasmani yaitu afektif, koknitif dan
sikomotor pengembangan – pengembangan tersebut di gerakan melalui tehnik,
fisik, taktik dan mental bertanding yang di lingkupi oleh matakuliah sepakbola,
mahasiswa anagkatan 2011/2012 merupakan mahasiswa yang dinamika dimana ada yang
memeliki besic sepakbola dan olahraga lainya begitu juga ada yang tidak memliki
besic sama sekali dari proses yang berlangsung selama kurang lebih enam belas
pertemuan dan di selinggi pembentukan tehnik, taktik dan fisi serta mental
bertanding belum memiliki standar tes sepakbola yang baik maka dari itu perlu
diadakanya evaluasi pembelajaran di akhir pertemuan
B. Masalah penelelitian
Bagaimana
evaluasi pembelajaran sepakbola angkatan 2011/2012
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui
evaluasi pembelajaran sepakbola angkatan 2011/2012
D. Manfaat penelitian
1. Untuk pengajar
tentukan bisa menentukan item – item tes yang sesuai kemampuan mahasiswa
2. Untuk
mahasiswa juga lebih mematangkan pola gerak yang sesuai kemampuan yang di
tinjau dari tehnik, fisik, taktik dan mental
3. Untuk prodi
dan jurusan tentunya sebagai refrensi penunjang pembelajaran mahasiswa
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Evaluasi
Belajar Penjaskes
Wiersma dan Jurs membedakan antara
evaluasi, pengukuran dan testing. Mereka berpendapat bahwa evaluasi adalah
suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga
berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan
pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur
dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi
memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing.
Ralph W. Tyler, yang
dikutif oleh Brinkerhoff dkk. Mendefinisikan evaluasi sedikit berbeda. Ia
menyatakan bahwa evaluation as the process of determining to what extent the
educational objectives are actually being realized. Sementara Daniel
Stufflebeam (1971) yang dikutip oleh Nana Syaodih S., menyatakan bahwa evaluation
is the process of delinating, obtaining and providing useful information for
judging decision alternatif. Demikian juga dengan Michael Scriven (1969)
menyatakan evaluation is an observed value compared to some standard.
Beberapa definisi terakhir ini menyoroti evaluasi sebagai sarana untuk
mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan
data.
Sementara itu Asmawi
Zainul dan Noehi Nasution mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada
suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau
obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
nontes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang membedakan
antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Arikunto menyatakan bahwa mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian
bersifat kualitatif. Hasil
pengukuran yang bersifat kuantitatif juga dikemukakan oleh Norman E. Gronlund
(1971) yang menyatakan “Measurement is limited to quantitative descriptions
of pupil behavior”
Pengertian penilaian
yang ditekankan pada penentuan nilai suatu obyek juga dikemukakan oleh Nana
Sudjana. Ia menyatakan bahwa penilaian adalah proses menentukan nilai suatu
obyek dengan menggunakan ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik , Sedang,
Jelek. Seperti juga halnya yang dikemukakan oleh Richard H. Lindeman (1967) “The
assignment of one or a set of numbers to each of a set of person or objects
according to certain established rules”
B. Tujuan Evaluasi
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu
bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan
pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
1. Mendeskripsikan
kemampuan belajar siswa.
2. mengetahui tingkat
keberhasilan PBM
3. menentukan tindak
lanjut hasil penilaian
4. memberikan
pertanggung jawaban (accountability)
C. Fungsi Evaluasi
Sejalan dengan tujuan evaluasi di atas,
evaluasi yang dilakukan juga memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah fungsi:
1. Selektif
2. Diagnostik
3. Penempatan
4. Pengukur
keberhasilan
Selain keempat fungsi
di atas Asmawi Zainul dan Noehi Nasution menyatakan masih ada fungsi-fungsi
lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu fungsi:
1. Remedial
2. Umpan balik
3. Memotivasi dan
membimbing anak
4. Perbaikan kurikulum
dan program pendidikan
5. Pengembangan ilmu
E. Macam-macam Evaluasi
1. Formatif
Evaluasi formatif
adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan
/ topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses
pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama
proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh
informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sementara
Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the strengths and
weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the
instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi
yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative
testing is done to monitor student progress over period of time. Ukuran
keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan
yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan
sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan,
dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan
dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang
diperkiran masih sangat mungkin dijangkau/ dikuasai dengan kemampuan yang
dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari
hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan
siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan
yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum
berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang
diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan
tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik
berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan
diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan
pendalaman dari topik yang telah dibahas.
2. Sumatif
Evaluasi sumatif
adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang
didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke
unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan
tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa
atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah
selesai pembahasan suatu bidang studi.
3. Diagnostik
Evaluasi diagnostik
adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang
tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada
tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan
terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan
untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai
oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui
bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru
dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh.
Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya.
F. Prinsip Evaluasi
Terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi, agar mendapat informasi yang akurat,
diantaranya:
1. Dirancang secara
jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan
interpretasi hasil penilaian. à patokan : Kurikulum/silabi.
2. Penilaian hasil
belajar menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar.
3. Agar hasil
penilaian obyektif, gunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif.
4. Hasilnya hendaknya
diikuti tindak lanjut.
Prinsip lain yang
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto adalah:
1. Penilaian hendaknya
didasarkan pada hasil pengukuran yang komprehensif.
2. Harus dibedakan
antara penskoran (scoring) dengan penilaian (grading)
3. Hendaknya disadari
betul tujuan penggunaan pendekatan penilaian (PAP dan PAN)
4. Penilaian hendaknya
merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar.
5. Penilaian harus
bersifat komparabel.
6. Sistem penilaian
yang digunakan hendaknya jelas bagi siswa dan guru.
G. Pendekatan Evaluasi
Ada dua jenis
pendekatan penilaian yang dapat digunakan untuk menafsirkan sekor menjadi
nilai. Kedua pendekatan ini memiliki tujuan, proses, standar dan juga akan
menghasilkan nilai yang berbeda. Karena itulah pemilihan dengan tepat
pendekatan yang akan digunakan menjadi penting. Kedua pendekatan itu adalah
Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan Pendekatan Acuan Patokan (PAP).
Sejalan dengan uraian
di atas, Glaser (1963) yang dikutip oleh W. James Popham menyatakan bahwa
terdapat dua strategi pengukuran yang mengarah pada dua perbedaan tujuan
substansial, yaitu pengukuran acuan norma (NRM) yang berusaha menetapkan status
relatif, dan pengukuran acuan kriteria (CRM) yang berusaha menetapkan status
absolut. Sejalan dengan pendapat Glaser, Wiersma menyatakan norm-referenced
interpretation is a relative interpretation based on an individual’s position
with respect to some group. Glaser menggunakan konsep pengukuran acuan
norma (Norm Reference Measurement / NRM) untuk menggambarkan tes prestasi
siswa dengan menekankan pada tingkat ketajaman suatu pemahaman relatif siswa.
Sedangkan untuk mengukur tes yang mengidentifikasi ketuntasan / ketidaktuntasan
absolut siswa atas perilaku spesifik, menggunakan konsep pengukuran acuan
kriteria (Criterion Reference Measurement).
1. Penilaian Acuan
Patokan (PAP), Criterion Reference Test (CRT)
Tujuan penggunaan tes
acuan patokan berfokus pada kelompok perilaku siswa yang khusus. Joesmani
menyebutnya dengan didasarkan pada kriteria atau standard khusus. Dimaksudkan
untuk mendapat gambaran yang jelas tentang performan peserta tes dengan tanpa
memperhatikan bagaimana performan tersebut dibandingkan dengan performan yang
lain. Dengan kata lain tes acuan kriteria digunakan untuk menyeleksi (secara
pasti) status individual berkenaan dengan (mengenai) domain perilaku yang
ditetapkan / dirumuskan dengan baik.
Pada pendekatan acuan
patokan, standar performan yang digunakan adalah standar absolut. Semiawan
menyebutnya sebagai standar mutu yang mutlak. Criterion-referenced
interpretation is an absolut rather than relative interpetation, referenced to
a defined body of learner behaviors. Dalam standar ini penentuan tingkatan (grade)
didasarkan pada sekor-sekor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
persentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B, seorang siswa harus mendapatkan
sekor tertentu sesuai dengan batas yang telah ditetapkan tanpa terpengaruh oleh
performan (sekor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya. Salah satu
kelemahan dalam menggunakan standar absolut adalah sekor siswa bergantung pada
tingkat kesulitan tes yang mereka terima. Artinya apabila tes yang diterima
siswa mudah akan sangat mungkin para siswa mendapatkan nilai A atau B, dan
sebaliknya apabila tes tersebut terlalu sulit untuk diselesaikan, maka
kemungkinan untuk mendapat nilai A atau B menjadi sangat kecil. Namun kelemahan
ini dapat diatasi dengan memperhatikan secara ketat tujuan yang akan diukur
tingkat pencapaiannya.
Dalam menginterpretasi
skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan PAP, maka terlebih
dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan batas-batas nilai kelulusan.
Umumnya kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor berikut:
Rentang Skor Nilai
80% s.d. 100% A
70% s.d. 79% B
60% s.d. 69% C
45% s.d. 59% D
< 44% E / Tidak
lulus
2. Penilaian Acuan
Norma (PAN), Norm Reference
Test (NRT)
Tujuan penggunaan tes
acuan norma biasanya lebih umum dan komprehensif dan meliputi suatu bidang isi
dan tugas belajar yang besar. Tes acuan norma dimaksudkan untuk mengetahui
status peserta tes dalam hubungannya dengan performans kelompok peserta yang
lain yang telah mengikuti tes. Tes acuan kriteria Perbedaan lain yang mendasar
antara pendekatan acuan norma dan pendekatan acuan patokan adalah pada standar
performan yang digunakan.
Pada pendekatan acuan
norma standar performan yang digunakan bersifat relatif. Artinya tingkat
performan seorang siswa ditetapkan berdasarkan pada posisi relatif dalam
kelompoknya; Tinggi rendahnya performan seorang siswa sangat bergantung pada
kondisi performan kelompoknya. Dengan kata lain standar pengukuran yang
digunakan ialah norma kelompok. Salah satu keuntungan dari standar relatif ini
adalah penempatan sekor (performan) siswa dilakukan tanpa memandang kesulitan
suatu tes secara teliti. Kekurangan dari penggunaan standar relatif diantaranya
adalah (1) dianggap tidak adil, karena bagi mereka yang berada di kelas yang
memiliki sekor yang tinggi, harus berusaha mendapatkan sekor yang lebih tinggi
untuk mendapatkan nilai A atau B. Situasi seperti ini menjadi baik bagi
motivasi beberapa siswa. (2) standar relatif membuat terjadinya persaingan yang
kurang sehat diantara para siswa, karena pada saat seorang atau sekelompok
siswa mendapat nilai A akan mengurangi kesempatan pada yang lain untuk
mendapatkannya. (Sumber : Prof. Nana Sudjana)
B. Sepakbola
a. Tehnik bermain sepakbola
Tehnik bermain sepakbola adalah semua
gerakan baik dengan bola mupun tidak dengan bola dan semuanya itu terlepas dari
semua apa yang di kendalikanya contohnya tanpa bola itu seperti berlari
mengubah arah, lompat dan loncat, gerak tipu tanpa bola berupa badan, tungkai,
dan gerakan khusus penjaga gawang, tehnik dengan bola menendang, menerima,
mengiring, menyundul, melempar, gerak tipu, merampas dan tehnik khusus penjaga
gawang(Sukatamsi :33)
b. Tehnik bertahan dan menyerang
Untuk bertahan semua pemain belakang di
tuntut untuk selalu mempertahankan pertahananya semaksimal mungkin selama 90m
dengan cara individu mupun beregu yang individu dengan cara satu lawan satu
penjagaan diantara gawang dan lawan dan selalu melihat kondisi bola dan gawang
sendiri( erik c batty :39)
Untuk menyerang setiap penyerang
selalu mendapatkan tekanan dari lawan maka cara yang terbaik untuk menyerang
adalah membebaskan dari penjagaan lawan dan mencari ruang untuk gerak baik yang
bersifat membantu maupun gerakan muncul ( soeyono :13)
C. Tehnik penilaian
Terdapat beberapa cara alat penilian yang
dapat digumakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian
belajar mahasiswa dan disini fukus kepada tes perbuatan ataun unjuk kerja(
wahid dkk ,2010 :78)
BAB III
METODOLOGI
A. Metode
penelitian merupakan cara bagaimana
peneliti akan akan mengambil data,analisis data, dan pengumpulan data, metode
dalam penilitian mengunakan metode diskriptif artinya segala apa yang akan
terjadi digambarkan sesuai dengan hasil yang di dapat melalui pengalamanya
ketika selama pembelajaran, dan diskriptif mengunakan tes – tes yang sudah
dibuat oleh pengajar
B. Populasi
Populasi menurut riduwan obyek yang
berada pada suatu wilayah memenuhi sarat – sarat tertemtu berkaitan dengan
masalah yang akan di teliti dan populasi dalam penelitian ini mahasiswa dan
mahasiswi angkatan 2011/2012.
C. Sampel
Sampel dalam penelitian mahasiswa yang
mengambil mata kuliah sepakbola
D. Pengumpulan data
a.
Mahasiswa dan mahasiswi dites item tehnik
dasar sepakbola
b.
Mahasiswa dites item fisik sepakbola
c.
Mahasiswa di tes item taktik sepakbola
d.
Mahasiswa di tes item mental sepakbola
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Dari
data yang di dapatkan peneliti di mengambarkan bahwa kemampuan setiap individu
tidak sama dengan hasil yang cukup artinya dari keseluruhan item tes baik itu
berupa tehnik, fisik, takti dan mental seperti diagram dibawah ini :
Bentuk
|
Tehnik
|
Fisik
|
Taktik
|
Mental
|
Hasil
|
65
|
70
|
70
|
65
|
Hasil
tersebut di dapatkan melalui komponen – komponen tes yang di berikan dari
pendidik dan di ambil melalui kurve normal kemampuan rata-rata,
Tehnik
dari semua mahasiswa angkatan 2011/2012 kategori cukup di ambil dari tes
passing , kontrol , heading , sotting , long passing , voly ball , tendangan
sudut , lemparan kedalam , raga – raga bola , tendangan sudut , bek pas bola ,
dan dari segi fisik item tesnya antara lain : tes lari cepat bolak balik selama
30 dtk, tes zik zak sepanjang 50 m, tes daya tahan 400m x 3 dan tes daya ledak
melalui gerak squat jum selama 30 dtk, untuk item tes taktik setiap mahasiswa
membuat desain pola menyerang dan bertahan yang di aplikasikan oleh temen yang
din pilih dan untuk mental item tesnya melalui treout dengan club - club yang
berada di kota maupun di luar kota pontianak
B. Pembahasan
Dari
hasil yang di dapatkan disini ada kajian khusus sebagai pengajar dan mahasiswa
untuk saling berkontribusi dalam pengembangan evaluasi sepakbola yang berjalan
kurang lebih 16 pertemuan belum termasuk program treout oleh mahasiswa teryata
ketika setiap mahasiswa menjalankan proses perkuliahan mahasiswa cendrung
kurang sigap, siap dan komitmen yang selalu baru kenapa bisa muncul seperti itu
mahasiswa yang beragam dan dinamika memiliki pola pikir yang selalu berbeda ada
yang siap tapi juga ada yang belum siap itu di tunjukan dengan kehadirang yang
sering terlambatketika proses perkuliahan berlangsung, ketika proses kuliah
sudah dimulai masih banyak mahasiswa yang kurang memperthatikan nateri kuliah
yang diberikan dari pendidik sehingga menimbulkan kuran pemahaman pada pola
gerak yang sebenernya di tinjau dari pola gerak yang benar meliputi macam –
macam gerak antara lain dengan tungkai, lengan , pungung, kepala, dan paha yang
biasa di sebut denga gerak motorik, selain dari semua gerak yang sudah terbiasa
di lakukan oleh mahasiswa teryata masih banyak gerak yang belum di pafami
anatara lain gerak ketika melakukan penyerangan , dan gerak ketika di serang
disini sangat minim sekali pengalaman dalam proses sebelum menjadi mahasiswa
masih berkutik di dunia olahraga sepakbola tingkat desa yang tidak terprogram
hal – hal yang lain juga masiswa juga menjalankan mata kuliah selain sepakbola
di cendrung mengalami kelelahan karena semua matakuliah praktek bisa berjalan
bersamaan di hari itu, ketika diberi tugas tambahan untuk mengikuti penambahan
porsi latihan di cub kurang berjalan dan masih banyak yang tidak ikut pembinaan
sepakbola.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1.
Mahasiswa dalam proses perkuliahan
sepakbola kurang siap dan sigap
2.
Mahasiswa ketika proses perkuliahan
juga masih belum serius dan sunguh – sunguh
3.
Dari hasil proses perkuliahan
berlangsung menunjukan hasil yang cukup artinya setandar minimal bisa tercapai
B. Saran
1.
Perlu diberi motivasi baik dari luar
maupun dari dalam diri seseorang mahasiswa agar mampu menjalankan proses
perkuliahan denga tekun dan penuh rasa tanggung jawab yang besar
2.
Perlu adanya komitmen yang tinggi baik
dari pendidik maupun yang di didik agar tercapai tujuan pembelajaran dengan
sportif, fair play dan bermakana
3.
Perlu di tingkatkan kepada mahasiswa
angkatan selanjutnya agar hal – hal yang terjadi di kontrak kuliah berjalan
dengan lancar.
DAFTAR PUTAKA
Arikunto suharsimi (2010) Prosedur Suatu Penelitian Puatu Praktik
(Revisi 1010) Jakarta .Rineka cipta
Ali, alfi dan wahid (2010) Evaluasi Pendidikan Jasmani Malang
,Unesa
Batty ericc
(1999) Metode Bertahan Sepakbola.
Bandung. Pioner jaya
Riduwan (2003) Metode dan tehnik menyusun tesis
Alfabeta. Bandung
Soeyono (2004) Taktik dan Strategi bermain bola. Ikip
semarang
Sudjana nana (2008) Evaluasi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Rekreasi Jakarta .Rineka cipta
Sukatamsi (1985) tahnik dasar bermain
sepakbola. UNS tiga serangkai
PROMO BONUS DEPOSIT NEW MEMBER INDOKARTU
BalasHapusMinimal Deposit!
=== 7 Permainan 1 USER ID ===
JUDI KARTU ONLINE & AGEN POKER ONLINE
INDOKARTU adalah situs judi poker online Indonesia resmi dan terlengkap dalam menyediakan permainan judi online seperti poker online, domino online, bandar ceme online, blackjack online, Bahkan sebagai web Agen Poker Online uang asli yang menyediakan transaksi dari bank BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, memberikan minimal deposit yang sangat murah dan menyediakan hadiah jackpot setiap harinya & bisa main dengan para player dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Main poker online terpercaya di IndoKartu
indokartu.info
Ayo gabung sekarang di indokartu.net
BISA DEPOSIT via OVO
BalasHapusCemePoker yakni delegasi Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yang menyediakan beraneka tidak sedikit game dengan 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan yang merupakan delegasi judi poker bersama rating win tertinggi.
poker online menjamin 100% keamanan seputar membernya tambah pemain Poker aku dipastikan 100% Player VS Player.
janganlah gegabah nantikan ganjaran mengunggut tiap-tiap bulannya dan imbalan referal sebaya hidup
https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/
Ayo main sekarang di cemepoker ---> http://104.248.153.37/
PROMO UNTUK MEMBER BARU!
BalasHapusAgen Poker pulsa Terpercaya Di Indonesia, situs kantorcabang Poker Online mencalonkan pulsa adalah seragam jurubayar judi yang menamakan permainan poker online pada masa ini sudah sekali gampang degnan adanya tontonan ini judi online deposit via pulsa kemudahan antep beraksi disebuah pertunjukan judi online yang boleh kita jumpai masa ini sebenarnya buah semenjak semakin meningkatnya jaman dan teknologi saat ini didalam permainan jaminan online. Dengan hanya menjadwalkan pulsa penaka modal sedimen atraksi di bolazeus online, personel sudah capai aplusan yang besar sok dan membela permainan.
Bermegah-Megah menyimpan pulsa didalam tontonan judi online mestinya emang hendak makin melonggarkan anggota masa agan mengerjakan pertunjukan cagaran online. Berdasarkan adanya deposit dengan pulsa lalu personel hendak kuasa dengan sepele bernas sok lalu berprofesi jawara didalam serupa pertunjukan poker. Tontonan judi online deposit melewati pulsa tentunya hendak menjangkau separuh profit bersandiwara yang ahli berupa pulsa doang atau berupa uang berlaku didalam seragam pertunjukan judi online.
BACA JUGA:
http://134.209.98.69/situs-agen-poker-online-deposit-pulsa-terpercaya/
http://134.209.98.69/agen-judi-poker-online-deposit-pulsa-terpercaya/
http://134.209.98.69/situs-agen-bola-deposit-pulsa-telkomsel-xl-dan-axis/
Daftar sekarang hanya di ZeusBola
BISA DEPOSIT PAKAI PULSA TELKOMSEL
BalasHapusDewaZeus adalah bagian dari situs ZeusBola, yang merupakan master bandar master bandar taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.
Sbg Delegasi Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama bersama maskapai Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penundukan Isle of Man pada beroperasi yang merupakan juru taruhan sport sedunia.
https://dewazeus.site/cara-bermain-poker-online-deposit-via-pulsa/
https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-online-terpercaya-deposit-pulsa/
https://zeus168.org
Ayo daftar sekarang di dewazeus.site