Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk ,1) mengembangkan suatu
rancangan model latihan latihan tehnik dasar passing sepakbola dan 2) memperoleh data
empiris tentang efektivitas hasil model latihan tehnik dasar passing sepakbola Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang terdiri dari sepuluh langkah. Langkah-langkah
tersebut adalah (1)
Analisis kebutuhan dan observasi lapangan, (2) Pengumpulan informasi, (3) Pembuatan produk
awal, (4) Evaluasi ahli, (5) Revisi (6) Uji kelompok kecil
mengguanakan 22 subjek, (7) Revisi, (8) Uji
coba kelompok besar menggunakan 41 subjek, (9)
Revisi produk akhir, (10) Desiminasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah anak sekolah sepakbola di undip semarang, Dari penelitian dan
pengembangan serta prosedur yang dilakukan di atas, dihasilkan produk yaitu
model latihan latihan tehnik dasar passing
sepakbola yang terdiri dari 30 model latihan
Model latihan tehnik dasar passing
sepakbola sedang yang dikembangkan ini berasal dari saran atau masukan dan evaluasi
para ahli, meliputi 3 orang ahli meliputi pelatih sepakbola yang memiliki
lisensi A dan sekaligus sebagai dosen yang mengajar mata kuliah sepakbola di
fakultas ilmu keolahragaan unnes. Hasil penelitian diperoleh bahwa model
latihan tehnik dasar passing
sepakbola. Dari hasil uji coba kelompok kecil menyatakan bahwa produk yang
dikembangkan sudah dapat diterapkan oleh atlet pada saat latihan
sedang akan tetapi masih perlu bimbingan, pada hasil uji
coba skala besar dinyatakan bahwa produk yang dikembangkan dapat dilakukan akan
tetapi dengan instruksi para pelatih yang menangani sekolah sepakbola pada uji efektifitas
produk pengembangan menunjukkan adanya peningkatan
yang signifikan terhadap model latihan tehnik dasar passing sepakbola. Saran
pada penelitian ini yaitu produk ini dapat dijadikan sebagai
salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bermain khususnya tehnik dasar passing sepakbola
Kata Kunci :
Pengembangan, Model, Latihan, Tehnik Dasar Passing
Sepakbola
Pendahuluan
Olahraga tidak bisa dipungkiri di era
sekarang menjadi sebuah kebutuhan khusus baik untuk orang laki- laki,
perempuan, tua, muda, remaja, dan anak – anak sejak dini, siapapun mahluk
mahluk hidup semuanya berkebutuhan untuk berolahraga, baik itu diwaktu pagi,
siang, sore bahkan malam sekalipun, gejala olahraga di masyarakat kian tahun
selalu menunjukan peningkatan secara vertical baik itu olahraga yang bersifat
untuk meningkatkan kebugaran, meningkatkan pendidikan, meningkatkan prestasi,
bahkan meningkatkan realsi sebagai kawan, hal ini semua sudah berupa fakta di
lapangan ketika ada sebuah kegiatan yang sifatnya intern maupun extern
selalu ada olahraga yang dijadikan sebagai ujung tombak dalam kelengkapanya,
dengan hal itu olahraga sudah menjadi sebuah kebutuhan dalam meningkatkan
apapun itu, olahraga dilingkungan pendidikan.
Contohnya bahwa setiap
antar perguruan tinggi dalam hal ini diwakili oleh fakultas ilmu keolahragaan
seluruh Indonesia selalu ada kegiatan seremonia yaitu unjuk gigi antar alumni
dan sumber daya manusia sebagai ajang silatuhrahmi, olahraga di tingkat
pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas
diadakanaya O2SN baik tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional,
olahraga di bawah naungan kementrian diadakan kegiatan olahraga antar
kementrian, olahraga di bawah perusahaan diadakanya olahraga tingkat cabang
yang ada di kabupaten, olahraga prestasi juga menjadi sosorotan khusus untuk
menjajal ajang sebuah pertandingan, baik yang bersifat permainan, maupun
individu, olahraga disiapkan sebagai kesinambugan antar umat beragama, budaya,
suku dan antar bangsa, olahraga selalu menjadi alat pemersatu dalam perbedaan
yang ada, dari hal ini bahwa ternyata olahraga
memiliki sebuah makna yang mendalam untuk dikembangkan dan dijaga agar olahraga
di dunia tidak lumpuh, tidak buta, dan tidak mati, olahraga yang sangat indah,
baik, bermakna dan semua kandungan nilai – nilai itu adalah salah satunya
olahraga permainan sepakbola, sepakbola dari zaman kezaman selalu berkembang
mulai dari sebuah permainan yang di tontonka, peraturan, skill, kemampuan
individu setiap pemain yang tidak pernah bosan.
Hal demikian memang
sudah dirasakan semua insan yang bermain, melihat dan menjadi pemimpin
dilapangan, sepakbola memiliki banyak tehnik dasar antara lain gerakan tehnik –
tehnik tersebut seperti passing, stoping, heading, dribling, shooting, dan masih banyak yang lainya, semua gerakan tehnik dasar
tersebut bisa kita lihat pada saat pertandingan dimulai dimana semua pemain
yang berjumlah 22 pemain melakukanya dengan baik dan benar mulai dari kiper
hingga pemain depan, tehnik dasar passing
menjadi keutamaan tehnik dasar sepakbola dalam bermain dan latihan, setiap
atlet yang melakukan gerakan tehnik dasar passing
sepakbola jika diperhatikan dengan sangat teliti ternyata
masih banyak kurang tepat ketika melakukan gerakan tersebut sehinggan hasil
dari soloran passingnya tidak akurat,
tepat kepada yang dituju, hal ini disebabkan oleh kurangnya sebuah pengalaman
yang baru, pengalaman bermain dan latihan oleh si atlet.
Passing bisa dikatakan hal
utama karena semua proses terjadinya sebuah permainan yang dikatakan goal,
adanya tendangan sudut, adanya pelanggaran semua itu berasal
dari gerakan passing apabila passingya bagus maka setiap tim akan
mengalami sebuah kemenangan dan apabila setiap tim melakukan gerakan passing yang salah maka tim akan
mengalami kekalahan, pembenahan tehnik dasar sepakbola dimulai
dari sejak dini pada saat latihan, sehingga setiap pemain memiliki kemampuan
yang memadai, setandar dan mapu melakukan gerakan tersebut dengan baik pada
saat permainan, latihan menjadi kunci sukses dalam ketercapain disetiap
pertandingan, latihan yang berkelanjutan, terpogram dengan
baik dan selalu mengalami sebuah pembaharuan dalam memberikan materi maka atlet
akan mengalami semangat berlatih, motivasi berlatih, hal – hal tersebut salah
satunya adalah model latihan yang diberikan, berbalik dengan keadaan yang ada
pada saat latihan pelatih sudah memberikan model latihan namun model – model
yang diberikan belum tepat sasaran karna materi yang disampaikan sebenanrnya
untuk orang dewasa, remaja, dan junior.
Hasil observasi
dilapangan pada saat latihan atlet mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan
tehnik dasar passing sepakbola
sebesar 50 % pada kenyatan yang lain
kondisi berbeda akan berbeda jika dengan model latihan yang diibuat khusus
untuk atlet pemula yang memiliki karakteristik yang masih dalam mau berkembang
dan tumbuh secara fisik, emosinal dan mental, apabila model yang diberikan
kepada atlet pemula belum tepat maka akan terjadi sebuah kesenjangan yang jauh
antara pelatih dan atlet, atlet dengan atlet semua ini akan mengalami kebuah
kemunduran tidak kemajuan untuk itu perlunya sebuah model latihan passing yang dibuat untuk pemula perlu
disiapkan dan di rancang secara khusus didalam program latihan.
Model
Proses pembelajaran merupakan proses yang
diatur dengan langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang
diharapkan. Langkah-langkah tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk
perencanaan mengajar. Setiap perencanaan pengajaran juga didasarkan dengan
rancangan yang maksimal, oleh karena itu dalam pengajaran sebaiknya menggunakan
suatu teori atau model yang tepat sesuai perencanaan awal. Rosdiani, D. (2013:
4) menyatakan “model adalah suatu gambaran tentang suatu yang dapat memperjelas
berbagai kaitan diantara unsur-unsur yang ada”. Sedangkan Ambarita, A. (2006:
70) juga menyatakan bahwa “model diartikan sebagai suatu bentuk tiruan dari
benda yang sesungguhnya, sehingga memiliki bentuk atau konstruksi dan
sifat-sifat lain, yang sama atau mirip dengan benda tiruannya”. Berdasarkan
pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa “model merupakan gambaran
yang dapat memperjelas bentuk tiruan dari benda yang sesungguhnya sehingga
memiliki bentuk dan sifat-sifat yang sama mirip”. Model juga dapat ditafsirkan
sebagai suatu contoh konseptual atau prosedural, dalam rangka memecahkan suatu
masalah atau mencapai suatu tujuan.
Pengembangan
Pengembangan
dapat diartikan memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Model
pengembangan merupakan dasar yang digunakan untuk pengembangan produk yang akan
dihasilkan. Model pengembangan yang efektif menuntut kesesuaian antara
pendekatan yang digunakan dengan produk yang akan dihasilkan. Penelitian yang
bersifat pengembangan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada
sehingga menjadi lebih efektif. Model Pengembangan pembelajaran berkenaan
dengan pemahaman, perbaikan dan penerapan metode-metode dalam menciptakan
pembelajaran. Pengembangan pembelajaran merupakan proses perumusan dan
penggunaan prosedur yang optimal untuk menciptakan pembelajaran baru. Dalam
melakukan pengembangan pembelajaran diperlukan suatu analisis dan model
tersebut perlu diuji keefektifannya sehingga model yang dikembangkan dapat
bermanfaat. Untuk menganalisis dan menguji keefektifan model tersebut dilakukan
penelitian yang dikenal dengan penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut
Sugiyono (2015: 407) “penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu”. Penelitian dan pengembangan pada dunia pendidikan merupakan
suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Latihan
latihan adalah aktivitas untuk meningkatkan
keterampilan, kemahiran dalam berolahraga, dengan mengunakan berbagai peralatan
sesual sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya,sukadiyanto( 2011:
5) latihan juga merupakan perangkat utama dalam proses latihan harian untuk
meningkatkan kualitas organ tubuh manusia,sukadiyanto(2011: 5) latihan adalah
penerapan dari suatu perencanaan, untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang
berisiskan materi, teori dan praktik, sukadiyanto( 2011:6), latihan adalah
untuk meningkatkan kinerja atlet untuk tercapainya performance yang diharapkan
pelatih harus memperhatikan prinsip- prinsip latihan, johansah lubis( 2013 :11)
prinsip latihan meliputi 1) prinsip beban lebah 2) prinsip individualisasi 3)
densitas latihan 4) prinsip kembali asal 5) prinsip spesifik 6) perkembangan
multilateral 7) prinsip pulih asal 8) variasi latihan 9) volume latihan 10)
intensitas latihan 11) asas overkompensasi Harsono (2015 :11-12)
Teknik Dasar Sepakbola
Untuk bermain bola
dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik dan terprogram dan
dibina oleh para pelatih yang memiliki pengalaman yang memadai agar atlet
pemula mengalami kesenangan, dan motivasi yang besar pada saat latihan, Pemain
yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain
sepakbola dengan baik pula. Teknik dasar dalam sepakbola adalah gerakan dalam permainan sepakbola yang berupa gerakan teknik
mengumpan/passing, menggiring bola,
menendang dan menyundul bola. Kemampuan tentang teknik dasar
sepakbola menjadi dasar awal bagi perkembangan kemampuan bermain sepakbola. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah mengumpan, menendang (kicking), menghentikan atau mengontrol (stoping), umpan panjang, gerakan dan ruang, melindungi
bola, membelok, tendangan volley, menggiring (dribbling),
menyundul (heading), merampas (tacling), lemparan kedalam (throw in), tackling, shooting dan menjaga gawang (goal keeping). Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik menendang, menghentikan, menggiring, menyundul dan shooting dalam permainan sepakbola.
Menendang Bola (Passing)
Menendang dengan kaki bagian dalam
1.
Berdiri
menghadap arah gerakan, kedua lengan agak terentang. Kaki bertumpu di
samping bola, lutut sedikit ditekuk, kaki diayun ke belakang.
2.
Pandangan
terpusat pada bola, putar pergelangan kaki keluar. Tarik kaki yang
digunakan menendang ke belakang lalu ayun ke depan, kenakan bola
bagian tengah.
3.
Saat
menendang menggunakan kaki bagian dalam, pindahkan berat
badan mengikuti arah gerakan.
Gambar 1. Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam
Sumber: Danny Mielke, Dasar-dasar Sepak Bola (Bandung: Pakar Raya 2007)
Metode Penelitian
Metode penelitian pengembangan model latihan
tehnik dasar passing sepakbola ini
menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) dari Borg dan Gall yang terdiri
dari sepuluh langkah, yaitu (1)Research and information collecting-Includes
review of literature, class room observations, and preparation of report of
state of the art (2) Planning-Includes defining skills, stating objectives
determining course sequence, and small scale feasibility testing (3) Develop
preliminary form of product-Includes preparation of instructional materials,
handbooks, and evaluation devices (4) Preliminary field testing-Conducted in
from 1 to 3 schools, using 6-12 subjects. Interview, observational and
questionnaire data collected and analyzed (5) Main product revision-Revision of
product as suggested by the preliminary field-test result (6) Main field
testing-Conducted in 5 to 15 schools with 30 to 100 subjects. Quantitative data
on subjects precourse and postcourse performance
are collected. Result are evaluated with respect to course objectives and are
compared with control group data, when appropriate (7) Operational product
revision-Revision of product as suggested by main field-test results (8)
Operational field testing-Conducted in 10 to 30 schools involving 40 to 200
subjects. Interview, observational and questionnaire data collected and
analyzed (9) Final revision-Revision of products as suggested by operational
field-test result (10) Dissemination and implementation-Report on product at
professional meetings and in journals. Work with publisher who assumes
commercial distribution. Monitor distribution to provide quality control.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah
untuk menghasilkan sebuah produk yang dapat digunakan untuk memberikan
pengalaman pada tehnik dasar passing
sepakbola sebagai gerak dasar melalui latihan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan skill atau kemampuan tehnik dasar passing
sepakbola., dengan langkah-langkah rancangan yang uraian penjelasannya
telah dimodifikasi dan diselaraskan dengan tujuan dan kondisi penelitian yang
sebenarnya.
Berikut ini langkah-langkah pengembangan borg
and Gall:
Dapat diterangkan dari gambar, langkah
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Pertama kali yang ditentukan adalah masalah atau potensi yang menjadi
dasar pengembangan model
2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi sebagai landasan pemikiran
untuk membuat konsep
3) Pembuatan model pembelajaran (rancangan produk), bentuk rancangan
tersebut adalah model latihan tehnik dasar passing
sepakbola
4) Validasi desain, dilakukan oleh ahli yang bersangkutan,
5) Revisi, dari hasil uji ahli (validasi desain)
6) Ujicoba produk, dilakukan dengan mempraktikan model latihan latihan
tehnik dasar passing sepakbola
7) Revisi hasil uji coba produk
8) Ujicoba pemakaian atau uji kelompok yang lebih besar, 40 atlet pemula
9) Revisi produk kedua, revisi dilakukan oleh ahli, guna memperoleh hasil
yang sempurna
10) Model dapat diproduksi
Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan studi
literatur, studi pengumpulan data lapangan, pengamatan proses, identifikasi
permasalahan yang dijumpai serta temuan lapangan. Hal ini
dipergunakan untuk mengkaji keadaan lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah produk yang akan dikembangkan ini nantinya dipergunakan
oleh subjek, artinya model yang dikembangkan oleh peneliti diperlukan atau
tidak.Peneliti juga akan melakukan penjajakan dengan subjek penelitian dan
tempat penelitian dan pengembangan untuk memperoleh hasil di lapangan. Hasil
tersebut akan di analisis sehingga memperoleh kesimpulan data yang sudah
terkumpul. Temuan penting yang hendak dideskripsikan dan dianalisis adalah
bagaimanakah model (faktual) latihan tehnik dasar passing sepakbola dalam penelitian dan pengembangan ini.
1.
Perencanaan Pengembangan Model
Langkah selanjutnya adalah membuat
produk awal berupa rangkaian pengembangan model yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman atau
petunjuk untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas tehnik dasar passing sepakbola, Produk awal tersebut
dituangkan dalam model latihan. Pengembangan model latihan diharapkan menjadi produk yang dapat dikembangkan secara sistematis dan logis, sehingga produk
ini mempunyai keefektifan dan keefisienan yang layak digunakan. Pada pembuatan produk yang dikembangkan peneliti, peneliti harus
mengkonsultasikan produk pada ahli atau
pelatih sepakbola yang memiliki kapasitas sebagai pelatih supaya menghasilkan
produk yang sempurna.
2.
Validasi,
Evaluasi dan Revisi Model
Langkah selanjutnya dalam penelitian riset dan
pengembangan model latihan tehnik dasar passing
sepakbola untuk atlet pemula di sekolah
sepakbola adalah:
a. Telaah Para Pakar (Expert Judgement)
Telaah Pakar dalam model latihan
tehnik dasar passing sepakbola berguna
untuk mengevaluasi bagian-bagian dari bentuk model latihan yang perlu
diperbaiki, dihilangkan atau disempurnakan, hal ini dilakukan pada hasil
rancangan dalam bentuk rancangan tulisan gambar maupun dari teknik peragaan
langsung di lapangan saat perancangan model latihan
tehnik dasar passing sepakbola. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian R
and D ini adalah 3 pakar ahli Hasil dari evaluasi dari pakar akan dijadikan
masukan dalam menyempurnakan rancangan model latihan
fundamental skill sebelum diuji cobakan kepada kelompok kecil.
b.
Uji coba kepada kelompok kecil
Pelaksaan uji coba
kelompok kecil dilakukan dengan sampel 20 atlet pemula Tujuan dari uji coba ini untuk mendapat masukan dengan jalan
mengidentifikasi dan menyempurnakan produk yang dikembangkan setelah ditinjau
oleh beberapa ahli..
c.
Revisi
Hasil masukan dari
uji coba kelompok kecil dijadikan bahan untuk memperbaiki model latihan
latihan tehnik dasar passing
sepakbola sebelum diuji cobakan lapangan. Hasil yang dilakukan para atlet kelompok
kecil merupakan evaluasi yang kedua setelah evaluasi dari para pakar
sebelumnya.
d.
Uji Coba Lapangan
Kegiatan
selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan atau uji coba kelompok besar,
dalam Kegiatan lanjutan penelitian riset dan pengembangan model latihan
tehnik dasar passing sepakbola adalah
uji coba lapangan yang dilakukan setelah model latihan dilakukan revisi dari
hasil uji coba sebelumnya. Uji coba lapangan dilakukan pada atlet pemula sebanyak 40 atlet
e.
Revisi
Hasil kesimpulan
dari uji coba lapangan merupakan landasan terakhir dari perbaikan dan
penyempurnaan produk baru model latihan
tehnik dasar passing sepakbola untuk atlet pemula, Hasil respon dari para atlet (pengamatan) setelah melakukan latihan
secara langsung diberikan sebagai masukan evaluasi perbaikan model.
Evaluasi pada
tahapan ini merupakan evalusi akhir dari model model latihan tehnik dasar passing
sepakbola untuk anak pemula setelah perbaikan sesuai masukan dari uji
lapangan, maka produk model latihan
tehnik dasar passing sepakbola dianggap
layak untuk disebarkan atau digunakan.
4.
Uji Efektifitas
Uji coba ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui apakah desain model
telah diterapkan dengan baik dan benar oleh pelatih dan (2)
seberapa efektifkah hasil penerapan model terhadap tujuan penelitian ini.
Dengan demikian pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari efektifitas
tersebut dengan rancangan penelitian praeksperimen berbentuk the one group pretest-posttest design.
Desain Penelitian dalam Uji
Efektifitas Model
Subjek
|
Pree
Test
|
Perlakuan
|
Post
Test
|
R
|
O1
|
P
|
O2
|
Langkah yang
dilakukan dalam uji coba ini antara lain; (1) menetapkan kelompok subjek
penelitian; (2) melaksanakan pretest
(O1);
(3) mencoba model yang telah dikembangkan; (4) melaksanakan post-test (O2) (5) mencari
skor rata-rata pretest dan posttest dan dibandingkan antar
keduanya; (6) mencari selisih perbedaan kedua rata-rata tersebut melalui metode
statistik (uji-t) untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh yang signifikan dari penggunaan model
5.
Implementasi
Model
Implementasi produk
hasil akhir penelitian riset dan pengembangan model berupa model latihan
tehnik dasar passing sepakbola untuk
atlet pemula dapat dipergunakan setelah
kelayakan dan keefektifan model latihan
tehnik dasar passing sepakbola tersebut
di ketahui. dalam beberapa periode tertentu latihan tehnik dasar passing sepakbola di ssb undip semarang.
Pengembangan model latihan tehnik dasar passing sepakbola untuk atlet pemula dapat dianalisis kembali dan dijadikan bahan
baru untuk penyempurnaan kembali.
Hasil dan pembahasan
Hasil
Hasil dari penelitian pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti dengan melihat langsung pada saat latihan, wawancara
dengan beberapa
pelatih, dan mengamati apa yang dilakukan oleh pelatih pada saat latihan bahwa ketika
latihan yang dilakukan belum malakukan pendekatan model latihan yang tepat
sasaran dan akurat sesuai karakteristik atlet pemula.
Peneliti merencanakan produk awal yang sesuai
dengan kebutuhan dilapangan yang sesuai dengan karakteristik atlet pemula dengan
berbagai model latihan tehnik dasar passing
sepakbola agar produk tersebut bisa diterima dan dilaksanakan dengan mudah
tidak mengalami kesulitan, dan di rujuk kepada beberapa orang yang ahli
dibidang sepakbola dan memiliki sebuah kelisesnsian dalam melatih, awal
terbentuknya model latihan berjumlah 40 dengan kesiapan yang akan di terapkan,
namun pada akhinya model tersebut mengalami keguguran secara kajian, dan
pengembangan yang akan disampaikan kepada uji klompok sehinnga model yang
dikembangkan berakhir menjadi 30 model yang siap di uji klompok.
Pengembangan model latihan teknik dasar sepakbola berbasis permainan untuk atlet pemula usia 8-12 tahun ini tertulis dalam bentuk naskah yang
menyajikan bentuk-bentuk modifikasi model latihan teknik dasar passing sepakbola.
1.
Penyajian Data Hasil
Penelitian (Uji Coba Kelompok Kecil)
Pada tabel di bawah akan disajikan data hasil uji coba kelompok kecil di lapangan
yang berupa daftar nilai praktik passing sepakbola
yang berisi 9 aspek penilaian kepada 22 atlit di SSB UNDIP.
Tabel 1 Uji Coba
Kelompok Kecil
No.
|
Nama
|
PASSING
|
JUMLAH
|
KLASIFIKASI
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
||||
1
|
Alvaseena
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
29
|
BAIK
|
2
|
Fariz Fakri
|
2
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
3
|
Andreas Marvel Devara
|
4
|
4
|
3
|
5
|
5
|
4
|
3
|
4
|
5
|
37
|
BAIK
|
4
|
Zaki A M
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
5
|
Daniswara Ilham Syahputra
|
3
|
3
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
6
|
Zidane Satria Perkasa
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
7
|
Favian Farrel Rahardian W
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
8
|
Nayaka Al Fatih
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
30
|
BAIK
|
9
|
Rabbani Abid Istanto
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
10
|
Zaki Shulton Arif
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
11
|
Nauval Adiva Daneshwara
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
31
|
BAIK
|
12
|
Reyhan Nandana Surya
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
41
|
BAIK
|
13
|
Raihan Faqih Kurniawan
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
|
BAIK
|
14
|
Hasyim Mahogani
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
15
|
Rakha Rif'at Nazih
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
27
|
BAIK
|
16
|
Zevan Rasya Putra Adhi
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
30
|
BAIK
|
17
|
Alvindro Setiyo Ardi
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
33
|
BAIK
|
18
|
Kaisar Rais Mahya
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
32
|
BAIK
|
19
|
Nara Bima Satyatama
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
25
|
SEDANG
|
20
|
Vallent Nabil Mannan
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
29
|
BAIK
|
21
|
Rionaldo
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
28
|
BAIK
|
22
|
Lutfi
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
|
BAIK
|
JUMLAH
|
72
|
73
|
74
|
73
|
82
|
71
|
76
|
73
|
78
|
672
|
|
2.
Penyajian Data Hasil
Penelitian (Uji Coba Kelompok Besar)
Pada tabel di bawah akan disajikan data hasil uji coba kelompok besar di lapangan
yang berupa daftar nilai praktik passing sepakbola
yang berisi 9 aspek penilaian kepada 41 atlit di SSB DJARUM.
Tabel 2 Uji Coba
Kelompok Besar
No.
|
Nama
|
PASSING
|
JUMLAH
|
KLASIFIKASI
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
||||
1
|
Dwi Saputra
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
2
|
Teguh
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
31
|
BAIK
|
3
|
Noval Fitrah
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
41
|
BAIK
|
4
|
Riko
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
5
|
Vava
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
6
|
Dava
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
27
|
BAIK
|
7
|
Bagus Adi
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
8
|
Iwan Setiawan
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
40
|
BAIK
|
9
|
Aril
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
36
|
BAIK
|
10
|
Priya Widra Utama
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
1
|
34
|
BAIK
|
11
|
Nayyaka
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
36
|
BAIK
|
12
|
Ahnat
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
30
|
BAIK
|
13
|
M. Mustaqin
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
|
BAIK
|
14
|
M. Riza Dwi
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
29
|
BAIK
|
15
|
Farel
|
2
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
16
|
Denis
|
4
|
4
|
3
|
5
|
5
|
4
|
3
|
4
|
5
|
37
|
BAIK
|
17
|
Darsis
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
18
|
Arul
|
3
|
3
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
19
|
Surya
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
20
|
Ilham
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
32
|
BAIK
|
21
|
M. Rifky
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
30
|
BAIK
|
22
|
Noval
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
23
|
Rizky Kurnia
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
24
|
Hakim
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
31
|
BAIK
|
25
|
Ferdy
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
41
|
BAIK
|
26
|
Fahrul
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
30
|
BAIK
|
27
|
Ferdy Johan S.
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
28
|
BAIK
|
28
|
Dewa
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
3
|
4
|
27
|
BAIK
|
29
|
Nanang
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
30
|
BAIK
|
30
|
Gilang
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
31
|
BAIK
|
31
|
Hima
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
41
|
BAIK
|
32
|
Edo
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
33
|
Angga
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
34
|
Isnan
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
27
|
BAIK
|
35
|
M. Nabilah Fatah
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
38
|
BAIK
|
36
|
Sandi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
5
|
40
|
BAIK
|
37
|
Ahmad Arifin R
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
36
|
BAIK
|
38
|
Abdul Rochim S
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
1
|
34
|
BAIK
|
39
|
Yaya
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
36
|
BAIK
|
40
|
Bagus
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
30
|
BAIK
|
41
|
Deni
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
31
|
BAIK
|
JUMLAH
|
129
|
137
|
148
|
145
|
156
|
150
|
168
|
170
|
161
|
1364
|
Pembahasan
Berdasarkan perolehan data-data hasil tes di
atas dapat disimpulkan bahwa model latihan teknik dasar sepakbola berbasis permainan untuk atlet pemula usia 8-12
tahun layak untuk digunakan serta efektif dalam meningkatkan kemampuan teknik
dasar atlet pemula.
Model latihan teknik dasar sepakbola berbasis permainan untuk atlet pemula usia 8-12
tahun
ini dibuat oleh peneliti untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan teknik
dasar atlet pemula usia 8-12 tahun yang berupa teknik passing. Jadi, model latihan ini dibuat
memang atas dasar kebutuhan dari atlet pemula usia 8-12 tahun. Oleh karena itu,
model latihan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelatih.
Produk ini setelah dikaji mengenai beberapa
kelemahan yang perlu pembenahan, maka dapat disampaikan beberapa keunggulan
produk ini antara lain:
a)
Dapat meningkatkan kemampuan
teknik dasar passing atlet pemula usia 8-12 tahun.
b)
Model latihan ini dapat disusun menjadi
seperti circuit training dimana
setiap pos berisikan gerak yang sesuai dengan
teknik dasar passing.
c)
Model latihan ini dapat disampaikan melalui
pendekatan yang sesuai dengan karakteristik atlet
d)
Selain dapat menstimulus psikomotor atlet,
model latihan ini juga dapat menstimulus kognitif
dan sikap/afektif atlet.
e)
Atlet dapat merasakan kenyamanan dan kemanan dalam proses pelaksanaan.
f)
Atlet menjadi lebih aktif, dan antusias sehingga
tidak menimbulkan kebosanan.
g)
Dapat membantu pelatih
dalam menyampaikan materi teknik dasar.
h)
Sebagai referensi
latihan dan bahan ajar.
i)
Sumbangan bagi ilmu
pengetahuan khususnya untuk sekolah sepakbola.
Kesimpulan dan saran
Pada
dasarnya dari model yang sudah sudah direncanakan sebenarnya menurut validasi
ahli/justivikasi
bisa diterima namun perlu diperhatikan bahwa model harus tersaji dengan mudah
dan bisa dilakukan menururut pemahaman atlet, model latihan yang sudah dibuat
berawal dari 40 model namun ketika diujicoba melalui klompok kecil mengalami
kegururan secara langsung dengan alasan bahwa model tersebut sangat suliti
dilakukan oleh atlet pemula, dan belum dilakukan ketika proses latihan
berlangsung, model latihan yang sudah mengalami keguguran dan yang masih bisa
dipertahankan mengalmi evalusi beberapa hal untuk perlu diperbaiki agar atlet
pada saat melakukan uji klompok besar mudah dan suka sehingga mengalami
pengalaman yang baik dan menyenangkan.
Pustaka
Ambarita,
Alben. (2006). Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
tinggi
Borg,
Walter R. and Meredith D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction, 4th Edition. New York: Longman lnc.
Rosianah,
Dewi. (2013). Model Pengembangan Permainan Gobag Sodor Bola Pada Pembelajaran
Bola Tangan Dalam Penjasorkes Siswa Kelas V Pada Sekolah Dasar. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol. 2 No.3. Semarang: Universitas Semarang.
Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepak Bola.
Bandung: Pakar Raya.
Gifford, Clive. (2007).
Keterampilan Sepak Bola. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama.
Lubis, Johansyah. (2013) Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. Jakarta. Rajawali Pers.
Sukadiyanto dan Dangsina Muluk. (2011). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung
Sugiyono.
(2015). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar