Rabu, 24 Juli 2013

pendekatan skiil time tehnik dasar passing sepakbola di sd islamiyah pontianak 2013



A.     Judul
Pendekatan Skill Time Tehnik Dasar Passing Sepakbola Pada Kelas 1 SD Islamiyah Pontianak
B.     Abstrak
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang bermuara kepada perkembangan gerak manusia secara utuh oleh sebab itu perlu adanya perhatian secara khusus dan berkesinambungan, di era seperti ini pendidikan jangan pernah dibuat semau sendiri tanpa adanya konsep yang tegas dan jelas, dalam proses pembelajaran guru banyak mengalami kendala antara lain tidak memandang karakteristik kondisi siswa yang dihadapi disitulah yang sebenarnya siswa memerlukan liluasan dalam bergerak secara bebas namun kenyataanya siswa merasa tertekan sehingga pola gerak yang beraturan tidak tersampaikan oleh karena itu pendekatan pembelajaran skill time merupakan solusi yang tepat dalam proses tahapan dariyang mudah menuju yang sukar atau dari yang sederhana menuju ke komplek,dari hasil pendekatan teryata masih mengalami kesukaran dalam melakukan tehnik dasar passing bola kaki bagian dalam.
Kata kunci : Pendekatan Skill Time, Tehnik Dasar Passing
Abstrak
Physical education is an education that is geared towards the development of human motion as a whole and therefore the need for special attention and continuous, in this era of education itself should never be made arbitrarily without any firm and clear concepts, many teachers in the learning process experienced problems such as not looking at the characteristics of students who are facing conditions that is where the actual students need to move freely liluasan but the fact that students feel pressured irregular movement patterns are not conveyed by skill learning approach therefore time is the right solution in the process dariyang easy steps towards a difficult or from leading to the complex simple, the results are still having difficulty teryata approach in conducting basic technique passing the ball in the leg.
Keywords: Time Skill Approach, Technical Basis Passing
C.     Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman manusia menyadari pentingya aktivitas olahraga, olahraga memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, melalui olahraga dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta memiliki watak disiplin dan pada akhirnya akan membentuk manusia yang berkualitas dengan demikian manusia semakin memperhatikan kegiatan oalahraga dalam kehidupan (Agus Pujianto, 1 :2012)
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang wajib diterima oleh semua orang baik laki- laki maupun perempuan, tua,  dewasa, remaja, bahkan anak- anak sejak usia dini dikarenakan pendidikan jasmani salah satu penentu keberhasilan seseorang kedepanya oleh sebab itu pendidikan harus selalu bermuara di semua tempat baik di educasi maupun non educasi. Pendidikan jasmani hak yang wajib diterima semua lapisan masyarakat  baik secara langsung maupun tidak langsung yang bersifat formal maupun tidak formal dan apabila pendidikan jasmani tersebut tidak bisa diterma maka akan berakibat fatal salah satunya seseorang tidak akan sehat jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani selalu tertanam ada di kurikulum tingkat PAUD( peningkatan anak usia dini), SD (sekolah dasar), SMP( sekolah menengah pertama), SMA (sekolah menengah atas), oleh karena pendidikan jasmani harus selalu utuh dan komplek dalam mengaplikasikanya sehingga menimbulkan gerak yang tersampaikan. Pendidikan jasmani membentuk gerak yang terpola dari tingkat yang mudah ke tingkat yang komplek oleh sebab itu dengan gerak dasar seperti jalan,lari, lompat, lempar, menangkap dan lain- lain harus di wujudkan sejak dini seperti pentingyan kemampuan gerak motorik. Kemampuan gerak atau motorik sering diangap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari diri seseorang, dasar inilah yang menjadi acuan kemampuan motorik merupakan ranah psikomotor dan pengembangan yang diharapkan terbentuknya penguasaan keterampilan motorik( movement skill) dalam cabang olahraga tertemtu (Sukintaka, 2004 :77).          Sepakbola sebagai wadah tersampainya pola gerak yang utuh di situ tedapat ada gerak jalan, lari, lompat, lemapar, menangkap dan setiap gerak di sertai dengan adanya keputusan yang tepat agar bola bisa dimainkan oleh setiap pemain bukan sebaliknya pemain dimainkan oleh bola, tehnik dasar passing memberikan kontribusi yang besar pada hasil akhir pertandingan dan situ juga ada nilai-nilai penting dalam terlaksanakanya sebuah pendidikan.
Pembelajaran pendidikan jasmani yang di aplikasikan oleh seorang guru kadang menjadi rancu dan tidak terpola dengan baik di karenakan guru sebagai wewenang utama dalam pembelajaran saat berlangsung pada saat memberikan tehnik dasar pasiing langsung ketingkat yang sulit sehingga siswa mengalami kesulitan dalam melakukanya disini yang perlu kita rubah dan perbaiki agar pembelajaran pendidikan jasmani menjadi suatu wadah yang tepat dan akurat  terbentuknya pola gerak yang sederhana ke kompleks menyenangkan dan menimbulkan nilai- nilai personal sosial yang tinggi sehingga tersampaikan perkembangan yang seutuhnya, guru merupakan komponen pengajar dan pendidik yang paling dekat dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan guru dalam menyampaikan dan mengusai materi menjadi ujung tombak utama dalam kesuksesan saat mengajar,namun kefaktaan di lapangan guru sering mengabaikan hal – hal tersebut sehing pola gerak siswa tidak tercakaup secara bertahap dan berkembang secara utuh, dalam setiap pembelajaran berlangsung guru harus memberikan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas siswa yang sesungunhya tapi masih sering sistem pembelajaran yang diterima oleh siswa yang beda tingkatan keadaanya sama oleh sebab itu dalam penyelesaian pembelajaran pendidikan jasmani mengunakan salah satu pendekatan skill time pada siswa kalas 1 SD islamiyah di pontianak.


D.     Metode Penelitian
Metode penelitian ini mengunakan one “shot case-study” perlakuan yang dikenakan pada suatu kelompok unit percobaan tertentu kemudian diadakan pengukuran terhadap variabel dependen desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

     X                          0

X = treatmen yang diberikan
0 = observasi

Paradikma tersebut  artinya  adalah Dalam percobaaan ini digunakan hanya satu klompok unit percobaaan tanpa kontrol, misalnya penyajian suatu pembelajaran dengan sistem ceramah, kemudian di ukur mengadakan ujian setelah ceramah di berikan ( sugiono :2012,110)
Artinya dalam penelitian ini siswa diberikan satu pendekatan pembelajaran skill time tehnik dasar passing sepakbola lalu setelah itu debikan penilaian pada klompok yang sudah diberikan.


E.     Hasil penelitian
Tabel 4.1
Baik  sekali
5 orang
20
Baik
3 orang
9
Sedang
7 orang
14
Kurang
8 orang
8
Mean = 2,21

Dikatakan bahwa siswa dan siswi mengalami  kesulitan pada pelaksanaan passing kaki bagian dalam bisa dilihat di tabel yang diatas terdiri dari delapan orang memiliki hasil yang kurang, tuju orang sedang, tiga orang baik serta lima orang baik sekali dan rata – rata kemampuan passing kaki bagian dalam 2,21 bearti sangat kecil sekali yang mampu melaksanakan passing kaki bagian dalam.
F.     Pembahasan
Passing kaki bagian dalam memang tidak semudah apa yang dibayangkan siswa pada tahap pelaksanaan jauh berbeda dengan apa yang di lihat dan mudah diucapakan saat Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak yang belum faham tentang pola gerak passing kaki bagian dalam dengan data yang diatas merupakan fakta bahwa anak sd tingkat dasar yang bermuatan rata – rata usia enam sampai tuju tahun masih belum bisa melakukan passing kaki bagian dalm secara sempurna dari kenyataan tersebut bahwa ketika tingkat paud teryata gerak – gerak dasar belum tersalurkan dengan benar penyebab utmanya adalh minimnya gerak dasar yang mengnakan alat seperti bola tidak pernah diasah,untuk sebab itu sesungguhnya ketika anak sudah mulai beranjak di tingkat berikutnya harus mampu melakukan gerak dasar yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga kedepanya secara bertahap melalui prosese yang tepat dan akurat maka anak menemukan geraknya sendiri tanpa di beri komando atau disuruh.
Setelah kurang lebih 2,3 kali pendekatan pembelajaran skill time diadakan di sd islamiyah kelas satu sd teryata masih banyak kelemahan yang muncul antara lain siswa belum bisa mengontrol arah bola yang dituju sehingga mengakibatkan datangya bola terlalu cepat dan lambat begitu juga siswa belum bisa melakukan kerjasama dalam pelaksanaan passing kaki bagian dalam karena pada saat pendekatan terjadi proses passing yang tidak mengunakan kaki bagian dalam melainkan mengunakan ujung kaki yang tidak terarah dengan mengayunkan kaki sekuatnya sehingga bola tidak terukur dan yang lebih menonjol adalah semua pola gerak passing kaki bagian bawah tidak beraturan mengakibatkan belum adanya koordinasi antar bagian tubuh yang terkait baik dari mualai atas hingga kebawah secara terus menerus,
G.    Kesimpulan
Dari paparan yang bisa disimpulkan menunjukan bahwa , Lima siswa yang mendapatkan nilai baik sekali , Tiga siswa yang mendapatkan nilai  baik , Tuju siswa yang mendapatkan nilai sedang , Delapan siswa yanG, mendapatkan nila kurang, Dengan mean yang didapatkan 2,21 kemampuan rata-rata, Perlu adanya perhatian khusus pada siswa yang mulai beranjak dari kemampuan selanjutnya sehingga pola gerak tersalurkan dengan benar dan akurat, dan pendekatan skill time cocok sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran karena dimana adanya tahapa – tahapan atau proses pembelajaran yang nampak mudah dilakukan secara berkala.
H.     Daftar Pustaka
Atiq ahmad 2009. Sepakbola 1. FIK UNNES
Bianca Ferren 2010. Sepakbola anak. Media . Jakarta
Depdiknas. 2004. Pengembangan Gerak Dasar Peserta Didik Kelas 1 dan 2    Sekolah Dasar (Usia 6-8 Tahun). Jakarta: Depdiknas, 2004
Husdarta. 2009. Manejemen Pandidikan Jasmani. Bandung: Alfabet
M. Furqon H. 2006. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta: Program Studi Di Pendidikan Jasmani. JPOK FKIP UNS.
Pujianto Agus 2012. Jurnal Olahraga FIK UNNES. Semarang
Rusli Lutan. 1988.  Belajar dan Pembelajaran. Jakarta  :  Depdikbud. Dirjendikti, Proyek Pendidikan Tenaga Akademi.
Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta  : Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Penerbit Nuansa
Sugiono 2012.penelitian pendidikan. Bandung. alfabeta

.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar